Yogyakarta Indah
Pasar
Bringharjo
Pasar Bringharjo
Pasar Beringharjo
adalah pasar tertua dengan nilai historis dan filosofis yang tidak dapat
dipisahkan dengan Kraton Yogyakarta.Beringharjo memiliki makna harafiah hutan
pohon beringin yang diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga Yogyakarta.
Pasar Beringharjo terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 16, Yogyakarta.
Ada banyak jenis barang yang dapat dibeli di Pasar Beringharjo, mulai dari
batik, jajanan pasar, uang kuno, pakaian anak dan dewasa, makanan cepat saji,
bahan dasar jamu tradisional, sembako hingga barang antik.
Sejarah Berdirinya
Pasar Beringharjo
Wilayah Pasar
Beringharjo pada awalnya adalah hutan beringin. Tidak lama setelah berdirinya
Kraton Yogyakarta pada tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi
ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya.Ratusan tahun kemudian pada
tanggal 24 Maret tahun 1925, Keraton Yogyakarta menugaskan Nederlansch Indisch
Beton Maatschappij (Perusahaan Beton Hindia Belanda) untuk membangun los-los
pasar.Pada akhir Agustus 1925, 11 kios telah terselesaikan dan yang lainnya
menyusul secara bertahap.
Nama Beringharjo
diberikan setelah bertahtanya Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tanggal 24
Maret tahun 1925. Sri Sultan Hamngku Buwono VIII memerintahkan agar semua
instansi di bawah naungan Kesultanan Yogyakarta menggunakan Bahasa Jawa.Nama
Beringharjo dipilih karena memiliki arti wilayah yang semula hutan beringin
(bering) yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo) Nama
Beringharjo sendiri dinilai tepat karena lokasi pasar merupakan bekas hutan
beringin dan pohon beringin merupakan lambang kebesaran dan pengayoman bagi
banyak orang.
Pasar Beringharjo
memiliki nilai historis dan filosofis dengan Kraton Yogyakarta karena telah
melewati tiga fase, yakni masa kerajaan, penjajahan, dan
kemerdekaan.Pembangunan Pasar Beringharjo merupakan salah satu bagian dari
rancang bangun pola tata kota Kesultanan Yogyakarta yang disebut Catur Tunggal.
Pola tata kota ini mencakup empat hal yakni keraton sebagai pusat pemerintahan,
alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai tempat ibadah, dan pasar sebagai
pusat transaksi ekonomi.
Struktur Bangunan
Ciri khas bangunan
Pasar Beringharjo dapat dilihat pada interior bangunan yang merupakan perpaduan
antara arsitektur kolonial dan tradisional Jawa.Secara umum, pasar ini terdiri
dari dua bangunan yang terpisah yaitu bagian barat dan bagian timur.Bangunan
utama di bagian barat terdiri dari dua lantai, adapun bangunan yang kedua di
bagian timur terdiri dari tiga lantai. Pintu masuk utama pasar ini terletak di
bagian barat, tepat menghadap Jalan Malioboro. Pintu gerbang utama ini
merupakan bangunan dengan ciri khas kolonial bertuliskan Pasar Beringharjo
dengan aksara Latin dan aksara Jawa.
Pada sisi kanan dan
kiri pintu utama terdapat dua buah ruangan berukuran 2,5 x 3,5 meter yang
digunakan untuk kantor pengelola pasar.Pintu utama ini berhubungan langsung
dengan jalan utama pasar yang dibangun lurus dari arah barat ke timur. Lebar
jalan utama di dalam pasar ini berkisar 2 meter dengan los-los terbuka di sisi
kanan dan kiri. Di samping pintu utama, terdapat pula pintu-pintu lain di
bagian utara, timur, selatan dengan ukuran lebih kecil dibandingkan pintu
utama.
Isi Pasar
Beringharjo
Pasar Beringharjo
memiliki berbagai jenis batik mulai batik kain maupun sudah jadi pakaian, bahan
katun hingga sutra. Koleksi batik kain dijumpai di los pasar bagian barat
sebelah utara Sementara koleksi pakaian batik dijumpai hampir di seluruh pasar
bagian barat. Selain pakaian batik, los pasar bagian barat juga menawarkan baju
surjan, blangkon, dan sarung tenun maupun batik. Selain itu juga dijumpai
sandal dan tas di sekitar eskalator pasar bagian barat.
Aneka Rempah-Rempah
Di lantai dua pasar
bagian timur, merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu Jawa dan
rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual misalnya kunyit yang biasa dipakai untuk
membuat kunyit asam dan temulawak yang dipakai untuk membuat jamu sangat pahit.
Rempah-rempah yang ditawarkan adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde
ataupun hanya dibakar, direbus dan dicampur gula batu) dan kayu (dipakai untuk
memperkaya citarasa minuman seperti wedang jahe, kopi, teh dan kadang digunakan
sebagai pengganti bubuk coklat pada cappucino).
Aneka Barang Antik
Pasar Beringharjo
juga menjadi tempat yang tepat untuk berburu barang antik. Pusat penjualan
barang antik terdapat di lantai 3 pasar bagian timur.Di tempat itu, wisatawan
bisa mendapati mesin ketik tua, helm buatan tahun 60-an yang bagian depannya
memiliki mika sebatas hidung dan sebagainya. Di lantai itu pula, wisatawan
dapat memburu beberapa barang bekas berkualitas. Berbagai macam barang bekas
impor seperti sepatu, tas, dan pakaian dijual dengan harga yang jauh lebih
murah daripada harga aslinya dengan kualitas yang masih baik.
Aneka Jajan Pasar
Pasar Beringharjo
menjual berbagai macam jajanan pasar khas Yogyakarta yang dikemas dengan cara
tradisional.Untuk mendapatkan harga yang sesuai, wisatawan bisa menawar harga
jajanan pasar ini.
Kue Kipo
Kipo adalah makanan
khas Kotagede.Kue kipo terbuat dari tepung ketan dan dipanggang kecil-kecil.
Bahan dasarnya terbuat dari tepung ketan dan unti kelapa.Kipo menjadi makanan
khas karena proses pembuatannya tergolong unik. Kue tidak dikukus tetapi
dibakar di wajan tanah liat.
Pecel Urap
Di pelataran depan
Pasar Beringharjo, wisatawan dapat mencicipi pecel urap yang disajikan dalam
mangkuk dari daun pisang yang disebut pincuk. Pecel ini berisi berbagai macam
sayuran seperti bayam, tauge, sawi dan bumbu kacang.Sedangkan pelengkapnya
yakni tahu dan tempe bacem atau tempe gembus.
Mendut Dan Mega Mendhung
Makanan ini berbahan
ketan yang berbentuk bulat, berwarna merah dan hijau yang disiram dengan kuah
santan. Makanan lain yakni mega mendhung, yaitu makanan kecil yang terbuat dari
hungkwe berwarna biru dan putih.
Legomoro
Makanan ini terbuat
dari beras ketan dan diisi daging yang dicacah.Legomoro hampir mirip dengan
lemper yang dibungkus daun pisang dan dikukus.
Contoh foto di Pasar
Bringharjo
17.1 pasar bringharjo
17.2 pasar bringharjo
17.3 pasar bringharjo
17.4 pasar bringharjo





Tidak ada komentar:
Posting Komentar